Thursday 23 February 2017

Contoh Laporan Ekofistum 1 (Imbibisi)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tukar menukar ion tidak saja terjadi di dalam sel-sel akar tetapi kejadian itu kita temui di seluruh bagian organ tanaman. Proses tukar menukar zat terjadi disemua bagian yang berklorofil, CO2 masuk diganti oleh O2 yang keluar yaitu pada proses fotosintesis.
Demikian juga halnya di dalam proses respirasi oksigen yang masuk ditukar dengan karbon dioksida yang keluar. Respirasi dilakukan oleh segenap sel hidup dari ujung akar sampai ujung tunas.
Perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya struktur penting embrio dari dalam benih dan menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan kecambah normal pada kondisi lingkungan yang optimum. Pada proses perkecambahan ada beberapa rangkaian peristiwa yang terjadi diantaranya adalah imbibisi.
Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban. Contohnya penyerapan air oleh benih pada proses awal perkecambahan. Yang mana benih akan membesar, kulit benih pecah, dan berkecambah serta ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.
Proses imbibisi ini sangat penting karena masukan air ke dalam biji memacu fitohormon aktif bekerja. Hormon giberelin akan merangsang aktivitas enzim amilase untuk memecah tepung (pati) menjadi glukosa dan enzim proteinase untuk memecah protein menjadi asam-asam amino. Glukosa diubah menjadi energi untuk perkecambahan atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang nantinya bersama asam-asam amino akan menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru.
Tanaman bertambah besar ukurannya karena adanya bahan tambahan berupa partikel. Partikel berupa ion atau molekul yang masuk dan keluar dari dalam tubuh tanaman, ion yang masuk antara lain berupa nutrisi misalnya NH4+, NO3- dll dan Molekul yang masuk misalnya CO2 dan H2O selain itu ada juga Molekul yang keluar misalnya O2 dan H2O.
Masuk dan keluarnya partikel dengan proses gerakan partikel berupa difusi, osmosis dan imbibisi. Tukar menukar ion tidak saja terjadi didalam sel-sel akar tetapi kejadian itu kita temui diseluruh bagian organ tanaman. Proses tukar menukar zat terjadi disemua bagian yang berkorofil.
Osmosis adalah merembesnya larutan yang berkonsentrasi lebih kecil ke larutan yang konsentrasi lebih besar melalui dinding atau selaput semi premeabel. Sedangkan difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.

Tujuan Praktikum
Bertujuan untuk mengetahui kegiatan difusi, osmosis, dan imbibisi biji.


TINJAUAN PUSTAKA
Dinding sel hidup selalu rembes dan kadang-kadang dikelilingi oleh larutan cair yang sinambung dari satu sel ke sel lainnya, sehingga membentuk suatu jalinan pada seluruh tumbuhan. Dipandang dari sudut hubungannya dengan larutan ini, sebuah sel tumbuhan biasanya dapat dibandingkan dengan sistem osmosis tipe tertutup. Kedua selaput sitoplasma, yaitu plasmalema di sebelah luar dan tonoplas di sebelah dalam, kedua-duanya sangat permeabel terhadap air, tetapi relatif tak permeabel terhadap bahan terlarut, sehingga untuk mudahnya seluruh lapisan sitoplasma itu dapat dianggap sebagai membran sinambung dan semi-permeabel. (Loveless,1991).
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif (Anonim, 2009).
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh benda-benda yang padat (solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda itu mempunyai zat penyusun dari bahan yang berupa koloid (Suradinata, 1993).
Banyak benda-benda kering atau benda setengah padat dapat menyerap air (absorpsi) karena benda-benda tersebut mengandung materi koloid yang hidrofil. Hidrofil artinya menarik air. Contoh pada tumbuhan misalnya biji yang kering (Suradinata, 1993).













BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
1.      Garam (30 gr)
2.       Aquades (600 mL)
3.       Kacang Kedelai (Glycine max L.) 20 biji
4.       Kacang Nagara (Vigna cylindrical) 20 biji
5.       Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) 20 biji
Alat
1.      Neraca Analitik 1 buah
2.      Gelas Beaker 1 buah
3.      Spatula 1 buah
4.      Gelas Ukur 1 buah
5.      Gelas Aqua 6 buah


Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 Maret 2010 pukul 09.00 WITA. Bertempat di laboratorium Fisiologi Tumbuhan BDP gedung 3 Faperta Unlam Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1.      Membagi garam menjadi 3 bagian, masing-masing 10 gr
2.      Memasukkan larutan aquades ke semua gelas aqua yaitu sebanyak 6 buah, dengan volume 100 mL larutan aquades setiap gelas aqua.
3.      Memasukkan garam yang telah ditimbang ke dalam 3 buah gelas aqua yang berisi larutan aquades, masing-masing 10 gr
4.      Memberi nomor pada gelas aqua,
Nomor 1 gelas yang diisi Kacang Nagara dengan larutan aquades dan garam
Nomor 2 gelas yang diisi Kacang Kedelai dengan larutan aquades dan garam
Nomor 3 gelas yang diisi Kacang Tanah dengan larutan aquades dan garam
Nomor 4 gelas yang diisi Kacang Nagara dengan larutan aquades
Nomor 5 gelas yang diisi Kacang Kedelai dengan larutan aquades
Nomor 6 gelas yang diisi Kacang Tanah dengan larutan aquades.
5.      Menimbang biji Kacang Nagara, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah masing-masing 10 biji dan mencatat hasil penimbangan sebagai berat awal
6.      Merendam biji Kacang Nagara, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah ke dalam gelas aqua sesuai dengan kode nomor yang telah ditentukan selama 24 jam
7.      Menimbang biji Kacang Nagara, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah yang telah direndam selama 24 jam, tetapi sebelumnya kacang-kacang tersebut ditiriskan menggunakan tisu, dan mencatat hasil penimbangan.












HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel  1 Hasil Pengamatan
Kode Nomor
Tanaman dan Perlakuan

Berat Awal (gram)
Berat Akhir (gram)
Keterangan
1
Kacang Negara + garam + aquades
1,7
3,65
Semua benih membesar, volume dan berat bertambah
2
Kacang kedelai + garam + aquades
1,8
3
Semua benih membesar, kulit keriput, volume dan berat bertambah
3
Kacang tanah + garam + aquades
3,25
5,1
Semua benih membesar, volume dan berat bertambah
4
Kacang Negara + aquades
1,95
3,7
Semua benih membesar, volume dan berat bertambah, warna lebih pucat (pudar), kulit kencang
5
Kacang kedelai + aquades
2,02
3,75
Semua benih membesar, volume dan berat bertambah, warna lebih pucat (pudar), kulit kencang
6
Kacang tanah + aquades
3,9
6,05
Semua benih membesar, volume dan berat bertambah, warna lebih pucat (pudar), kulit kencang

Pembahasan
Dalam praktikum pertama Fisiologi Tumbuhan, yang akan dilakukan adalah melakukan percobaan menggunakan kacang kedelai, kacang nagara, dan kacang tanah yang direndam menggunakan dua perlakuan. Perlakuan pertama kacang-kacang tersebut direndam menggunakan larutan aquades. Dan larutan kedua direndam menggunakan larutan aquades yang dicampur dengan garam. Praktikum tersebut bertujuan untuk mengetahui proses apakah yang terjadi pada kacang-kacang tersebut, yaitu difusi, osmosis, dan imbibisi.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh benda-benda yang padat (solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda itu mempunyai zat penyusun dari bahan yang berupa koloid.
Dengan mengetahui definisi dari ketiga proses tersebut, kita akan bisa mengetahui proses apa yang terjadi pada praktikum kali ini. Pertama-tama, biji-biji kacang tersebut disiapkan masing-masing 10 biji dan ditimbang berat awalnya sebelum dimasukkan ke dalam larutan-larutan yang telah disediakan. Setelah itu, biji-biji kacang itu dimasukkan ke dalam larutan-larutan yang telah disediakan dan dibiarkan selama 24 jam. Lalu diangkat dan ditiriskan menggunakan tisu. Setelah itu, biji-biji kacang tersebut ditimbang lagi untuk mengetahui berat akhirnya. Setelah ditimbang, maka akan kelihatan pertambahan berat dari biji kacang tersebut. Semua biji kacang, baik itu kacang kedelai, kacang nagara, maupun kacang tanah semuanya membesar, otomatis beratnya bertambah dan volumenya juga bertambah. Pada biji kacang kedelai yang dimasukkan ke dalam larutan aquades dan garam, semua bijinya keriput. Dan pada biji kacang kedelai, kacang nagara, maupun kacang tanah yang dimasukkan pada larutan aquades, warna kulitnya lebih pucat dan kulitnya kencang.
Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa telah terjadi proses imbibisi yaitu penyerapan air oleh imbiban. Karena semua biji kacang yang di masukkan pada masing-masing larutan mengalami pertambahan berat dan volume. Berat masing-masing biji kacang tersebut bervariasi. Terlihat pada tabel di atas.













KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum imbibisi pada tanaman biji kacang kedelai (Glycine max L), kacang nagara (Vigna cylindrica), dan kacang tanah (Arachis hypogeal L.) dapat ditarik kesimpulan :
1.      Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban, yang terjadi pada proses perkecambahan tanaman. Yang mana air yang diserap merupakan 90 % penyusun tubuh tanaman dan mempunyai fungsi untuk aktivator enzim, pereaksi dalam reaksi hidrolisis, sumber H dalam fotosintesis, penghasil O2 dalam fotosintesis, dan pelarut dan pembawa berbagai senyawa.
2.      Merembesnya larutan yang berkonsentrasi lebih kecil ke larutan yang konsentrasi lebih besar melalui dinding atau selaput semi premeabel yang disebut osmosis.
3.      Terjadi peristiwa difusi yang merupakan gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis .




Saran
Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya ada pengarahan mengenai pelajaran yang ingin dilaksanakan dalam praktikum, agar dapat mengingat kembali pelajaran yang telah disampaikan oleh dosen.
Dengan dilaksanakannya praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu menguasai materi tentang difusi, osmosis, dan imbibisi. Serta mampu menerapkannya dalam kehidupan.








DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Rikky dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Bandung : PT. Setia
Purna Inves.

Handayani, Nuri. 2009. Buku Kantong Biologi SMA. Yogyakarta : Pustaka
Widyatama.
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.  
Suradinata, Tatang. 1993. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Zakrinal dan Purnama S, Sinta. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta : Media Pusindo.




No comments:

Post a Comment