PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tukar
menukar ion tidak saja terjadi di dalam sel-sel akar tetapi kejadian itu kita
temui di seluruh bagian organ tanaman. Proses tukar menukar zat terjadi disemua
bagian yang berklorofil, CO2 masuk diganti oleh O2 yang
keluar yaitu pada proses fotosintesis.
Demikian
juga halnya di dalam proses respirasi oksigen yang masuk ditukar dengan karbon
dioksida yang keluar. Respirasi dilakukan oleh segenap sel hidup dari ujung
akar sampai ujung tunas.
Perkecambahan adalah muncul dan berkembangnya
struktur penting embrio dari dalam benih dan menunjukkan kemampuannya untuk
menghasilkan kecambah normal pada kondisi lingkungan yang optimum. Pada proses
perkecambahan ada beberapa rangkaian peristiwa yang terjadi diantaranya adalah
imbibisi.
Imbibisi
merupakan penyerapan air oleh imbiban. Contohnya
penyerapan air oleh benih pada proses awal perkecambahan. Yang mana benih akan
membesar, kulit benih pecah, dan berkecambah serta ditandai oleh keluarnya
radikula dari dalam benih.
Proses imbibisi ini sangat penting karena masukan air ke dalam biji memacu fitohormon
aktif bekerja. Hormon giberelin akan merangsang aktivitas enzim amilase untuk memecah tepung (pati) menjadi glukosa dan enzim proteinase untuk memecah protein menjadi asam-asam amino. Glukosa diubah menjadi energi untuk perkecambahan atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang nantinya bersama asam-asam amino akan menyusun struktur
sel dan menyusun enzim-enzim baru.
Tanaman bertambah besar ukurannya karena adanya
bahan tambahan berupa partikel.
Partikel berupa ion atau molekul yang
masuk dan keluar dari dalam tubuh tanaman, ion
yang masuk antara lain berupa nutrisi misalnya NH4+, NO3-
dll dan Molekul yang masuk misalnya CO2 dan H2O selain itu ada juga Molekul yang keluar misalnya O2 dan H2O.
Masuk dan keluarnya partikel dengan proses gerakan
partikel berupa difusi, osmosis dan imbibisi. Tukar menukar ion tidak saja
terjadi didalam sel-sel akar tetapi kejadian itu kita temui diseluruh bagian
organ tanaman. Proses tukar menukar zat terjadi disemua bagian yang berkorofil.
Osmosis adalah merembesnya larutan yang berkonsentrasi lebih kecil ke
larutan yang konsentrasi lebih besar melalui dinding atau selaput semi
premeabel. Sedangkan difusi adalah gerakan
partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan
potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi
keseimbangan dinamis.
Tujuan
Praktikum
Bertujuan untuk mengetahui kegiatan
difusi, osmosis, dan imbibisi biji.
TINJAUAN
PUSTAKA
Dinding sel hidup selalu rembes dan
kadang-kadang dikelilingi oleh larutan cair yang sinambung dari satu sel ke sel
lainnya, sehingga membentuk suatu jalinan pada seluruh tumbuhan. Dipandang dari
sudut hubungannya dengan larutan ini, sebuah sel tumbuhan biasanya dapat
dibandingkan dengan sistem osmosis tipe tertutup. Kedua selaput sitoplasma,
yaitu plasmalema di sebelah luar dan tonoplas di sebelah dalam, kedua-duanya
sangat permeabel terhadap air, tetapi relatif tak permeabel terhadap bahan
terlarut, sehingga untuk mudahnya seluruh lapisan sitoplasma itu dapat dianggap
sebagai membran sinambung dan semi-permeabel. (Loveless,1991).
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk
hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap
dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena
adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif (Anonim, 2009).
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Osmosis adalah perpindahan air
melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat.
Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh
benda-benda yang padat (solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda
itu mempunyai zat penyusun dari bahan yang berupa koloid (Suradinata, 1993).
Banyak benda-benda kering atau benda setengah
padat dapat menyerap air (absorpsi) karena benda-benda tersebut mengandung
materi koloid yang hidrofil. Hidrofil artinya menarik air. Contoh pada tumbuhan
misalnya biji yang kering (Suradinata, 1993).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
1. Garam
(30 gr)
2.
Aquades (600 mL)
3.
Kacang Kedelai (Glycine max L.) 20 biji
4. Kacang
Nagara (Vigna cylindrical) 20 biji
5.
Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) 20 biji
Alat
1. Neraca
Analitik 1 buah
2. Gelas
Beaker 1 buah
3. Spatula
1 buah
4. Gelas
Ukur 1 buah
5. Gelas
Aqua 6 buah
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 8 Maret 2010 pukul 09.00 WITA. Bertempat di laboratorium
Fisiologi Tumbuhan BDP gedung 3 Faperta Unlam Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
1. Membagi
garam menjadi 3 bagian, masing-masing 10 gr
2. Memasukkan
larutan aquades ke semua gelas aqua yaitu sebanyak 6 buah, dengan volume 100 mL
larutan aquades setiap gelas aqua.
3. Memasukkan
garam yang telah ditimbang ke dalam 3 buah gelas aqua yang berisi larutan
aquades, masing-masing 10 gr
4. Memberi
nomor pada gelas aqua,
Nomor 1 gelas yang
diisi Kacang Nagara dengan larutan aquades dan garam
Nomor 2 gelas yang
diisi Kacang Kedelai dengan larutan aquades dan garam
Nomor 3 gelas yang
diisi Kacang Tanah dengan larutan aquades dan garam
Nomor 4 gelas yang
diisi Kacang Nagara dengan larutan aquades
Nomor 5 gelas yang
diisi Kacang Kedelai dengan larutan aquades
Nomor 6 gelas yang
diisi Kacang Tanah dengan larutan aquades.
5. Menimbang
biji Kacang Nagara, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah masing-masing 10 biji dan
mencatat hasil penimbangan sebagai berat awal
6. Merendam
biji Kacang Nagara, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah ke dalam gelas aqua sesuai
dengan kode nomor yang telah ditentukan selama 24 jam
7. Menimbang
biji Kacang Nagara, Kacang Kedelai, dan Kacang Tanah yang telah direndam selama
24 jam, tetapi sebelumnya kacang-kacang tersebut ditiriskan menggunakan tisu,
dan mencatat hasil penimbangan.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1 Hasil
Pengamatan
Kode Nomor
|
Tanaman dan Perlakuan
|
Berat Awal (gram)
|
Berat Akhir (gram)
|
Keterangan
|
1
|
Kacang
Negara + garam + aquades
|
1,7
|
3,65
|
Semua
benih membesar, volume dan berat
bertambah
|
2
|
Kacang
kedelai + garam + aquades
|
1,8
|
3
|
Semua
benih membesar, kulit keriput, volume dan berat bertambah
|
3
|
Kacang
tanah + garam + aquades
|
3,25
|
5,1
|
Semua
benih membesar, volume dan berat bertambah
|
4
|
Kacang
Negara + aquades
|
1,95
|
3,7
|
Semua
benih membesar, volume dan berat bertambah, warna lebih pucat (pudar), kulit
kencang
|
5
|
Kacang
kedelai + aquades
|
2,02
|
3,75
|
Semua
benih membesar, volume dan berat bertambah, warna lebih pucat (pudar), kulit
kencang
|
6
|
Kacang
tanah + aquades
|
3,9
|
6,05
|
Semua
benih membesar, volume dan berat bertambah, warna lebih pucat (pudar), kulit
kencang
|
Pembahasan
Dalam
praktikum pertama Fisiologi Tumbuhan, yang akan dilakukan adalah melakukan
percobaan menggunakan kacang kedelai, kacang nagara, dan kacang tanah yang
direndam menggunakan dua perlakuan. Perlakuan pertama kacang-kacang tersebut
direndam menggunakan larutan aquades. Dan larutan kedua direndam menggunakan
larutan aquades yang dicampur dengan garam. Praktikum tersebut bertujuan untuk
mengetahui proses apakah yang terjadi pada kacang-kacang tersebut, yaitu
difusi, osmosis, dan imbibisi.
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Osmosis adalah perpindahan air
melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang
lebih pekat.
Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh
benda-benda yang padat (solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda
itu mempunyai zat penyusun dari bahan yang berupa koloid.
Dengan mengetahui
definisi dari ketiga proses tersebut, kita akan bisa mengetahui proses apa yang
terjadi pada praktikum kali ini. Pertama-tama, biji-biji kacang tersebut
disiapkan masing-masing 10 biji dan ditimbang berat awalnya sebelum dimasukkan
ke dalam larutan-larutan yang telah disediakan. Setelah itu, biji-biji kacang
itu dimasukkan ke dalam larutan-larutan yang telah disediakan dan dibiarkan
selama 24 jam. Lalu diangkat dan ditiriskan menggunakan tisu. Setelah itu,
biji-biji kacang tersebut ditimbang lagi untuk mengetahui berat akhirnya.
Setelah ditimbang, maka akan kelihatan pertambahan berat dari biji kacang
tersebut. Semua biji kacang, baik itu kacang kedelai, kacang nagara, maupun
kacang tanah semuanya membesar, otomatis beratnya bertambah dan volumenya juga
bertambah. Pada biji kacang kedelai yang dimasukkan ke dalam larutan aquades
dan garam, semua bijinya keriput. Dan pada biji kacang kedelai, kacang nagara,
maupun kacang tanah yang dimasukkan pada larutan aquades, warna kulitnya lebih
pucat dan kulitnya kencang.
Dari
pembahasan di atas, terlihat bahwa telah terjadi proses imbibisi yaitu
penyerapan air oleh imbiban. Karena semua biji kacang yang di masukkan pada
masing-masing larutan mengalami pertambahan berat dan volume. Berat
masing-masing biji kacang tersebut bervariasi. Terlihat pada tabel di atas.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum imbibisi pada tanaman biji kacang kedelai (Glycine
max L), kacang nagara (Vigna
cylindrica), dan kacang tanah (Arachis
hypogeal L.) dapat ditarik
kesimpulan :
1. Imbibisi merupakan penyerapan
air oleh imbiban, yang terjadi pada proses
perkecambahan tanaman. Yang
mana air yang diserap merupakan 90 % penyusun tubuh tanaman dan mempunyai fungsi untuk aktivator enzim, pereaksi dalam reaksi hidrolisis, sumber H dalam fotosintesis, penghasil O2 dalam fotosintesis, dan pelarut dan pembawa berbagai senyawa.
2. Merembesnya larutan yang berkonsentrasi lebih kecil ke
larutan yang konsentrasi lebih besar melalui dinding atau selaput semi
premeabel yang disebut osmosis.
3.
Terjadi peristiwa difusi yang
merupakan gerakan partikel dari tempat
dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih
rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis .
Saran
Dalam pelaksanaan
praktikum sebaiknya ada pengarahan mengenai pelajaran yang ingin dilaksanakan
dalam praktikum, agar dapat mengingat kembali pelajaran yang telah disampaikan
oleh dosen.
Dengan dilaksanakannya praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu
menguasai materi tentang difusi, osmosis, dan imbibisi. Serta mampu
menerapkannya dalam kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
Firmansyah,
Rikky dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar
Biologi. Bandung : PT. Setia
Purna Inves.
Handayani,
Nuri. 2009. Buku Kantong Biologi SMA.
Yogyakarta : Pustaka
Widyatama.
Loveless, A. R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Soedirokoesoemo,
Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan
Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suradinata,
Tatang. 1993. Petunjuk Praktikum Anatomi
dan Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Zakrinal dan Purnama S, Sinta. 2009. Jago Biologi SMA. Jakarta : Media
Pusindo.
No comments:
Post a Comment