PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agaknya janggal kalau di katakan
bahwa tumbuhan itu bergerak, tetapi pada kenyataannya memanglah demikian karena
gerak merupakan salah satu tanda (sifat) yang di miliki mahkluk hidup di
samping ciri pertukaran gas, pertumbuhan dan pembiakan. Gerak tumbuhan terjadi
begitu perlahan sehingga tidak terlihat oleh mata biasa. Diantaranya adalah
pembengkokan, melilitnya batang, gerak daun, serta membuka dan menutupnya
bunga.
Dasar dari semua gerak tumbuhan
adalah kenyataan bahwa protoplasma tumbuhan seperti halnya protoplasma hewan
yang peka terhadap rangsangan dari luar dan dalam. Sampai saat ini sebab dan
mekanisme gerak masih sedikit yang di pahami, ada 2 macam gerak tumbuhan yaitu
: gerak spontan akibat rangsangan dalam dan relatif tidak tergantung pada
rangsangan luar dan gerak tereduksi yaitu hasil reaksi terhadap rangsangan yang
datang dari luar tumbuhan. Diantara rangsangan luar yang menyebabkan tanaman
bergerak adalah gaya berat, kekejutan, sentuhan, dan flukruasi cahaya.
Mekanisme yang menghasilkan gerak
mencakup gerak pertumbuhan hal ini terjadi karena ketidak seimbangan laju
tumbuhan pada sisi yang berbeda suatu organ (gerak tumbuhan bersifat tidak
dapat di balik) dan gerak turgor yaitu sebagai akibat peningkatan atau
pengurangan dalam ukuran selk karena masuknya dan hilangnya air. Salah
satu ciri makhluk hidup ialah mempunyai kemampuan iritabilitas atau kepekaan
terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan pada tumbuhan berupa gerak
terbatas dari bagian tubuh tertentu. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau
perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh. Perubahan
lingkungan yang mengiduksi gerakan tumbuhan disebut rangsangan.
Gerak
adalah tanda atau sifat makhluk hidup yang melakukan pertukaran zat,
pertumbuhan, pembiakan dan gerak.
Sebenarnya tumbuhan itu dapat melakukan gerakan-gerakan
walaupun kebanyakan tidak terlalu terlihat mencolok. Contoh tumbuhan yang
paling terlihat gerakannya yaitu seperti putri malu yang suka tumbuh liar di
pinggir jalan. Ketika daunnya kita sentuh maka daun yang ada akan spontan
menutup. Itulah yang namanya iritabilitas (irritability), di mana tumbuhan
dapat menerima dan menanggapi rangsangan.
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui macam-macam gerak pada tanaman
kacang kedelai, kacang nagara, dan kacang tanah sesuai perlakuan yang
diberikan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Setiap
organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan mampu pula
menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa
gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi
seluruh atau sebagian dari tubuh. Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui
saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma
(plasmodema) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut noktah
(Salisbury dan Ross, 1995).
Gerak
pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu (Anonim, 2000):
1. Gerak higroskopis
yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Misalnya: gerak membukanya kotak spora,
pecahnya buah tanaman polong.
2. Gerak etionom yaitu
gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.
3. Gerak endonom yaitu
gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada
yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya gerak otonom, misalnya
aliran plasma sel.
Gerak etionom
merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari
luar. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan,
gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme, dan nasti. Jika
yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka disebut gerak tropisme. Jika yang
bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak taksis. Jika gerakan itu
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti (Anonim,
2008).
Tropisme adalah
gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan.
Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak
tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju
sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber
rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan
lagi menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan
tigmotropisme(Anonim, 2008).
a. Fototropisme
Fototropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan
yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung
batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya.
b. Geotropisme
Geotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian
tumbuhan karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air
maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk
menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air
disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh
keatas air.
d. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian
tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia
tertentu disebut kemotropisme positif. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam
tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme
negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.
e. Tigmotropisme
Gerak bagian tumbuhan karena adanya
rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme.
Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur
dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis,
anggur, markisa, semangka, dan mentimun.
Gerak
Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang
artinya tidak dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti dibagi menjadi(Sam
Arianto, 2008):
a. Tigmonosti
(Seismonasti)
Tigmonosti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsang mekanisme berupa sentuhan atau tekanan.Contohnya : menutupnya daun
putrid malu.
b. Termonasti, gerak nasti karena
pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak membukanya buka tulip.
c. Fotonasti, gerak nasti karena
pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak mekarnya bunga pukul empat, bunga
waru, dan bunga kupu – kupu.
d. Niktinasti, gerak
menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap atau menjelang malam.
Contoh : gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.
e. Nasti Kompleks, gerak nasti yang
disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang saling terikat. Contoh : Membuka
dan menutupnya sel pada stomata.
Gerak
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat
sebagian atau seluruh bagian tumbuhan akibat dari adanya rangsangan (Sam
Arianto, 2008).
Macam – macam taksis yaitu (Sam Arianto, 2008) :
Macam – macam taksis yaitu (Sam Arianto, 2008) :
a. Kemotaksis,
gerak taksis yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pergerakan sel gamet
jantan pada tumbuhan lumurt bergerak menuju sel gamet betina.
b. Fototaksis,
gerak taksis yang disebabkan oleh cahaya matahari. Contohnya pergerakan
ganggang hijau chlamy domonos yang langsung bergerak menuju cahaya yang
intensitasnya sedang.
BAHAN DAN METODE
Bahan Dan Alat
Bahan
1.
Biji kacang kedelai
2.
Biji kacang nagara
3.
Biji kacang tanah
4.
Kapas
5. Air
Alat
1. 4
gelas aqua
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 29 Maret 2010 pukul 09.00 WITA. Bertempat di
laboratorium Fisiologi Tumbuhan BDP gedung 3 Faperta Unlam Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1. Masukkan
kapas yang telah dibasahi dengan air ke dalam gelas aqua
2. Masukkan
biji kacang kedelai, kacang nagara, dan kacang tanah masing-masing sebanyak 5
biji kemudian letakkan gelas berisi biji kacang tersebut pada perlakuan berbeda
yaitu ada yang diletakkan di luar ruangan, di dalam ruangan, dekat jendela dan
di tempat gelap
3. Amati
perkembangan biji kacang-kacang tersebut setiap 2 hari sekali
4. Mencatat
hasil pengamatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari pengamatan yang dilakukan,
diperoleh hasil sbb :
Tabel
1. Hasil pengamatan
Nama
Tanaman+perlakuan
|
Hari ke-2
|
Hari ke-5
|
Hari ke-7
|
Keterangan
|
-K.Tanah(1)+di
luar ruangan
-K. Tanah
(2)
-K. Tanah
(3)
-K. Tanah
(4)
-K. Tanah
(5)
-K.
Hijau(1) +
di tempat
gelap
-K. Hijau
(2)
-K. Hijau
(3)
-K. Hijau
(4)
-K. Hijau
(5)
-K.Kedelai(1)
+
di dalam
ruangan
-K.
Kedelai(2)
-K.
Kedelai(3)
-K.
Kedelai(4)
-K.
Kedelai(5)
-K.
Nagara(1) +
di dekat
jendela
-K.
Nagara(2)
-K.
Nagara(3)
-K.
Nagara(4)
-K.
Nagara(5)
|
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
0 cm
1,4 cm
1,3 cm
1,3 cm
0,6 cm
0 cm
0,2 cm
0,2 cm
0 cm
0 cm
0 cm
Disulam
Disulam
Disulam
Disulam
Disuam
|
0,3 cm
0.1 cm
0,1 cm
0,1 cm
0 cm
11 cm
2,5 cm
2,5 cm
1,5 cm
Busuk
8 cm
1 cm
0,8 cm
0,2 cm
Busuk
4,9 cm
4,3 cm
3,3 cm
2,5 cm
0 cm
|
1,9 cm
0,5 cm
0,3 cm
Hilang
Busuk
24 cm
12 cm
7 cm
2,5 cm
Busuk
19 cm
1,5 cm
3,2 cm
2,5 cm
Busuk
16 cm
16 cm
13
12,5 cm
Busuk
|
-
-
-
Dimakan
semut
Busuk
diserang jamur
-
-
-
-
Busuk
terserang jamur
-
-
Busuk
terserang jamur.
-
-
-
-
Busuk diserang
jamur.
|
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, percobaannya adalah
mengenai gerak pada tumbuhan. Adapun benih yang digunakan adalah kacang
kedelai, kacang nagara, dan kacang tanah. Biji-biji tersebut ditanam pada 3
buah polybag yang masing-masing tanahnya berbeda. Setelah itu dilakukan
pengamatan setiap 2 hari sekali.
Biji kacang tanah yang diberi perlakuan diletakkan di luar ruangan diperoleh
3 benih yang
tumbuh dan sisanya ada yang hilang/habis dimakan semut, juga ada yang diserang oleh jamur. Biji yang akan
berkecambah itu ditandai dengan keluranya radikula. Setelah itu, akan tumbuh
batang yang akan mencari di mana arah cahaya matahari yang tersedia. Dengan kemampuan tanaman untuk melakukan gerak dan memiliki
kepekaan terhadap rangsang maka batang pun akan mencari di mana ada cahaya yang
bisa untuk dipergunakan dalam berbagai proses diantaranya proses metabolisme
dalam tubuh tanaman itu sendiri. Tanaman yang diletakkan di tempat terbuka/di
luar ruangan ini perkembangannya menjadi terhambat, pada daun berwarna hijau tua, batang berwarna
hijau muda dan panjang tanaman sangat pendek sekali. Ada pula benih yang hilang
dimakan semut. Dan ada satu benih yang
diserang oleh jamur. Panjang tanaman relatif pendek hal ini disebabkan
karena meletakkan tanaman di tempat yang bisa memungkinkan jamur menyerang
tanaman tersebut.
Pada biji kacang hijau yang diberi
perlakuan diletakkan di tempat gelap mengalami pertumbuhan batang yang lebih
panjang dari tanaman lainnya yang diletakkan di luar dan dalam ruangan serta
yang di dekat jendela. Itu disebabkan, tanaman mencari cahaya untuk
pertumbuhannya tetapi warna batang pun putih pucat dan daunnya berwarna
kekuningan karena kekurangan pigmen dan kurang mendapat cahaya untuk itu
tanaman tidak bisa berklorofil. Dan arah tumbuh batang pun ke arah di mana ada
cahaya. 4 benih tumbuh dengan baik tetapi ada 1 benih yang gagal untuk tumbuh
karena pada saat meletakkan benih, dia agak di pojok dan mungkin kurang
mendapatkan air yang cukup. Sehingga
dalam keadaan menungkinkan jamur bisa menyerang dan akhirnya benih pun
busuk.
Pada biji kacang kedelai yang diberi
perlakuan
diletakkkan di dalam ruangan, 4 benih
tumbuh dan 1 terserang jamur. Tanaman tumbuh dengan normal karena cahaya
matahari bisa masuk sehingga bisa diterima oleh tanaman., CO2 pun terkecukupi.
Warna daun hijau tua dan batang pun
berwarna seperti biasanya. Panjang tanaman normal hanya saja faktor air yang
sangat minim sehingga perkembangannya
menjadi lambat. Arah tumbuh batang ke arah datngnya cahaya (fototropisme). 1
benih terserang jamur karena kondisi benih itu dalam keadaan kekurangan air dan memudahkan jamur untuk
menyerang kapan saja.
Pada tanaman kacang nagara pada hari kedua disulam
dan diberi perlakuan diletakkan di dekat jendela mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang baik. Warna daun hijau muda, warana batang hijau muda,
panjangnya tidak banyak selisihnya. Hal ini disebabkan, tanaman memperoleh
cahaya matahari yang cukup dan CO2 yang cukup pula dan begitu juga dengan air dan
tanaman tumbuh/bergerak ke arah datangnya cahaya (fototropisme).
Tetapi ada satu benih yang tidak tumbuh disebabkan
karena kurangnya kadar air yang diperoleh oleh tanaman tersebut, sehingga
tanaman tersebut terserang oleh jamur.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Pergerakan tumbuhan dapat disebabkan oleh adanya rangsangan/stimulus
yang berasal dari luar. Arah gerakan bisa mendekati atau juga bisa menjauhi
rangsangan.
2.
Salah satu gerak yang
dilakukan oleh tanaman adalah fototropisme, yaitu gerak yang terjadi karena
adanya rangsangan cahaya. Apabila geraknya mendekati ke arah cahaya
(fototropisme positif), dan sebaliknya.
3.
Cahaya matahari merupakan
kebutuhan tanaman yang tidak bisa ditinggalkan karena membantu dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
4.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi gerak pada tanaman, yaitu lingkungan (cahaya matahari, suhu,
kelembaban) , iritabilitas/kepekaan terhadap rangasang dan ketersediaannya air
(H2O).
Saran
Dalam praktikum di harapkan kepada
semua mahasiswa agar tetap selalu proaktif. Sebaiknya 1 minggu setelah
praktikum di laksanakan laporan praktikum segera di kumpulkan agar mengindari
terjadinya copy paste laporan di antara mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosomo s.s .1993.Botani Umum 2 .
Angkasa . Bandung .
http://www.geogle.com
http://www.geogle.com
Anonim,
2000, Gerak pada Tumbuhan, http://free.vlsm.org/, diakses pada tanggal 9
Desember 2008 pukul 19:27.
Anonim,
2008, Gerak pada Tumbuhan, http://ngaliyan.files.wordpress.com/, diakses pada
tanggal 9 Desember 2008 pukul 19:26.
Sam
Arianto, 2008, Gerak pada Tumbuhan, http://sobatbaru.blogspot.com/, diakses
pada tanggal 9 Desember 2008 pukul 19:30.
Salisbury,
dkk., 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 3, ITB, Bandung.
No comments:
Post a Comment