KUMPULAN
ISTILAH ILMU TANAH
Agregasi
Proses-proses dimana partikel tanah utama (pasir, debu, liat) terikat bersama-sama
oleh gaya alami dan bahan-bahan yang dihasilkan oleh eksudat akar dan aktifitas
mikrobia.
Agregat
Suatu unit struktur tanah yang terbentuk oleh proses alami yang berlawanan
dengan proses buatan, dan biasanya berdiameter <10 mm.
Akuik
Suatu rejim kelembaban tanah yang selalu terreduksi sehingga sedikit sekali
oksigen terlarut karena jenuh air tanah atau jejari kapiler dan terjadi saat
suhu tanah pada 50 cm di bawah-permukaan di atas 5°C.
Bahan
amorf Bahan-bahan non kristalin yang tidak masuk ke dalam definisi allofan atau
bahan-bahan tersebut belum tentu masuk kriteria allofan.
Bahan
induk Bahan mineral tak terkonsolidasi dan lebih atau kurang terlapuk secara kimiawi,
atau bahan organik dimana solum tanah terbentuk selama proses pedogenik.
Bahan
organik tanah Fraksi organik dari tanah termasuk hewan dan tumbuhan yang
tinggal di dalamnya yang telah mengalami dekomposisi sampai pada suatu keadaan
dimana sulit untuk mengenali bahan aslinya, residu mikrobia, dan produk akhir
dekomposisi yang relatif stabil (humus).
Batuan
Fragmen batuan berdiameter >25 cm jika bulat, dan >38 cm sepanjang sudutnya
jika datar. Lihat fragmen kasar.
Batuan
beku Batuan yang terbentuk dari proses pendinginan dan solidifikasi magma, dan
tidak mengalami perubahan sejak proses pembentukannya.
Batuan
induk Batuan padat yang terletak di bawah tanah dan regolit dengan kisaran kedalaman
dari nol (yang terekspos oleh erosi) sampai beberapa ratus cm.
Batuan
kristalin Suatu batu yang mengandung berbagai mineral yang telah terkristal di tempat
oleh magma. Lihat batuan beku dan batuan sedimen.
Batuan
metamorfik Batuan yang terbentuk dari batuan yang telah ada sebelumnya tetapi berbeda
dalam sifat fisik, kimia, dan mineraloginya sebagai suatu hasil proses geologis
alami, terutama karena panas dan tekanan di dalam perut bumi. Batuan yang ada
sebelumnya bisa berasal dari batuan beku, sedimen, atau bentuk lain batuan
metamorfik.
Batuan
sedimen Suatu batuan yang terbentuk dari bahan-bahan yang terdepositkan dari suspensi
atau terpresipitasi dari larutan dan biasanya kurang atau malah lebih
terkonsolidasi. Batuan sedimen utama adalah batupasir, shale, batukapur, dan
konglomerat.
Degradasi
Perubahan tanah menjadi lebih tercuci dan lebih terlapuk kondisinya, biasanya
dibarengi oleh perubahan morfologis seperti perkembangan horison A2.
Eluviasi
Pembuangan bahan tanah dalam suspensi (atau dalam larutan) dari suatu lapisan
tanah. Biasanya, kehilangan bahan dalam larutan dilambangkan dengan istilah
"pencucian". Lihat iluviasi dan pencucian.
Entisols
Tanah mineral yang tidak mempunyai horison bawah-permukaan diagnostik yang
jelas di dalam 1 m dari permukaan tanah. (Suatu ordo di dalam sistem taksonomi
tanah).
Epipedon
histik Suatu horison organik yang tipis yang jenuh air selama periode tertentu dalam
satu tahun, kecuali didrainase buatan dan letaknya dekat dengan permukaan tanah
mineral. Epipedon histik mempunyai ketebalan maksimum yang tergantung pada
jenis bahan dalam horison dan batas bawah karbon organik yang merupakan batas
atas epipedon molik.
Epipedon
molik Suatu horison permukaan mineral yang berwarna gelap dan relatif tebal, mengandung
sekurang-kurangnya 5,8 g-kg-1 karbon organik, tidak massif dan keras atau
sangat keras saat kering, mempunyai kejenuhan basa >50% saat diukur pada pH
7, mempunyai P terlarut dalam 1% asam sitrat sebesar <110 mg-kg-1, dan
secara dominan jenuh dengan kationkation bivalen.
Epipedon
okrik Suatu horison permukaan dari tanah mineral yang berwarna terlalu terang,
terlalu tinggi kromanya, terlalu rendah karbon organiknya, atau terlalu tipis
untuk dapat disebut epipedon plaggen, molik, umbrik, antropik atau histik, atau
keras dan masif saat kering.
Epipedon
plaggen Horison buatan manusia yang tebalnya >50 cm yang terbentuk melalui proses
pemupukan dan percampuran yang lama sekali.
Epipedon
umbrik Suatu lapisan permukaan dari tanah mineral yang mempunyai syarat yang
sama dengan epipedon molik yatiu warna, ketebalan, kandungan C organik,
konsistensi, struktur, dan kandungan P, tetapi mempunyai kejenuhan basa <50%
yang diukur pada pH 7.
Ferrods
Spodosols yang mempunyai lebih dari enam kali besi bebas (unsur) dibanding-karbon
organik dalam horison spodik. Ferrods jarang dijenuhi air atau tidak mempunyai
karakteristik yang diasosiasikan dengan kebasahan. (Suatu subordo dalam sistem
taksonomi tanah).
Genesis
tanah (i) Bentuk asli tanah dengan referensi khusus pada proses atau faktor pembentuk
tanah yang bertanggungjawab pada perkembangan solum, atau tanah sesungguhnya,
dari bahan induk tak terkonsolidasi. (ii) Suatu bagian dari ilmu tanah yang
mempelajari genesis tanah.
Histosols
Tanah organik yang mempunyai bahan organik tanah dalam lebih dari setengah pada
80 cm bagian atas, atau sebarang-ketebalan jika batuan atau fragmen yang
terletak di atasnya mempunyai ruang antara yang terisi dengan bahan tanah
organik. (Suatu ordo di dalam sistem taksonomi tanah).
Horison
A Lihat horison tanah.
Horison
agrik Suatu horison mineral dimana liat, debu, dan humus terbentuk dari lapisan
yang telah diolah dan dipupuk telah terbentuk. Lubang-lubang cacing dan liat
iluvial, debu dan humus menempati sekurang-kurangnya 5% volume di dalam
horison. Liat illuvial dan humus terbentuk sebagai lamela horisontal atau
jaringan, atau sebagai pelapisan pada permukaan ped atau di dalam lubang
cacing.
Horison
albik Horison tanah mineral dimana liat dan besi-oksida bebas telah dikeluarkan
atau dimana oksida-oksida telah tersegregasi ke suatu keadaan dimana warna
horison telah ditentukan terutama oleh warna butir pasir primer dan partikel
debu daripada warna lapisan partikel partikel tersebut.
Horison
argilik Suatu mineral horison yang dicirikan oleh akumulasi iluvial dari liat
silikat lapisan-lattice. Horison argilik mempunyai suatu ketebalan minimum tergantung
pada ketebalan solum, suatu jumlah minimum liat dibandingkan dengan horison
eluvial di atasnya tergantung dari kandungan liat di dalam horison eluvial, dan
biasanya mempunyai pelapisan liat terorientasi pada permukaan pori atau ped
atau jembatan butiran pasir.
Horison
B Lihat horison tanah.
Horison
C Lihat horison tanah.
Horison
E Suatu horison tanah yang terbentuk karena proses eluviasi. Lihat horison
illuvial.
Horison
eluvial Suatu horison tanah yang terbentuk karena proses eluviasi. Lihat horison
illuvial.
Horison
gipsik Suatu horison tanah mineral yang-kaya CaSO4 setebal >15 cm, mempunyai
sekurang-kurangnya 50 g-kg-1 gipsum dibanding horison C, dan hasil ketebalan
dalam cm dan jumlah CaSO4 lebih besar atau sama dengan 1500 g-kg-1.
Horison
iluvial Suatu lapisan atau horison tanah dimana bahan terbawa dari lapisan yang
terletak di atasnya terpresipitasi dari larutan atau terdeposit dari suspensi.
Lapisan akumulasi. Lihat horison eluvial.
Horison
kalsik Suatu horison mineral dari karbonat sekunder yang diperkaya dengan tebal
>15 cm, mempunyai CaCO3 ekivalen >150 g-kg-1, dan mempunyai
sekurang-kurangnya 50 g-kg-1 lebih ekivalen CaCO3 daripada horison C yang
terletak di bawahnya.
Horison
kambik Suatu horison mineral yang mempunyai tekstur pasir sangat halus berlempung
atau yang lebih halus, mempunyai struktur tanah daripada struktur batuan,
mengandung beberapa mineral dapat lapuk, dan dicirikan oleh alterasi atau
pembuangan bahan mineral seperti ditunjukkan oleh bercak-bercak, atau
warna-warna kelabu, kroma yang lebih tinggi atau hue yang lebih merah dibanding
horison yang terletak di bawahnya, atau pembuangan karbonat-karbonat. Horison
kambik kurang sementasi atau indurasi dan mempunyai sedikit iluviasi yang memenuhi
syarat horison argilik atau spodik.
Horison
natrik Suatu horison tanah mineral yang mencukupi syarat horison argilik, tetapi
mempunyai struktur prismatik, tiang, atau bergumpal dan subhorisonnya mempunyai
kejenuhan Na+ dapat tukar >15%.
Horison
O Horison yang didominasi oleh bahan organik. Sebagian jenuh air dalam periode
yang lama atau suatu waktu pernah jenuh air tetapi sekarang telah didrainase;
lainnya tidak pernah mengalami jenuh air.
Horison
oksik Suatu horison tanah mineral yang mempunyai tebal sekurang-kurangnya 30 cm
dan dicirikan oleh tidak adanya mineral primer yang dapat lapuk atau liat
berlapisan 2:1, adanya liat berlapisan 1:1 dan tingginya kandungan
mineral-mineral tidak larut seperti pasir kuarsa, adanya oksida besi dan
aluminium terhidrasi, tidak adanya liat terdispersi dalam air, dan adanya KTK
yang rendah dan sejumlah kecil basa-basa dapat tukar.
Horison
petrogipsik Suatu horison gipsik kontinyu, tersementasi sangat kuat, masif,
yang disementasi oleh kalsium sulfat. Dapat dipotong-potong dengan sekop saat
kering. Fragmen kering tidak pecah dalam air dan tentunya tidak dapat ditembus
oleh akar.
Horison
petrokalsik Suatu horison kalsik kontinyu, terindurasi, yang disementasi oleh kalsium
karbonat, dan di beberapa tempat, oleh magnesium karbonat. Horison ini tidak
bisa dipenetrasi oleh sekop atau bor tanah saat kering, fragmen keringnya tidak
pecah dalam air, dan tentunya tidak dapat ditembus oleh akar.
Horison
plasik Horison tanah mineral berwarna hitam sampai gelap kemerahan yang biasanya
tipis dan berkisar dari 1 mm sampai 25 mm tebalnya. Horison plasik biasanya
disementasi dengan besi dan lambat permeabel atau tidak permeabel dengan air
dan akar.
Horison
R Lapisan yang terdiri dari batuan dasar keras.
Horison
sombrik Horison mineral bawah-permukaan yang lebih gelap warnanya dibanding
horison yang terletak di atasnya tetapi kekurangan sifat horison spodik. Biasa
terdapat di daerah sejuk, tanah-tanah lembab di tempat yang tinggi di wilayah
tropis.
Horison
spodik Suatu horison mineral yang dicirikan oleh akumulasi iluvial dari
bahanbahan amorf yang tersusun dari aluminium dan karbon organik dengan atau
tanpa besi. Horison spodik mempunyai ketebalan minimum tertentu, dan jumlah
minimum karbon dapat ekstrak ditambah besi ditambah aluminium dalam kaitan
dengan kandungan liatnya.
Horison
tanah Suatu lapisan tanah atau bahan tanah yang-kira-kira paralel dengan permukaan
lahan dan berbeda dari lapisan yang berada di sekitarnya secara genetis dalam
sifat fisika, kimiawi, dan biologis atau karakteristik seperti warna, struktur,
tekstur, konsistensi, jenis dan jumlah organisme yang ada, derajat kemasaman
atau kebasaan, dll. Lihat Lampiran I untuk definisi yang diabaikan pada
simbolisasi horison dan Lampiran IV "Simbolisasi baru untuk Horison dan
Lapisan Tanah".
Hue
Satu dari tiga variabel warna. Disebabkan oleh cahaya dalam panjang gelombang
tertentu dan berubah sesuai dengan panjang gelombangnya. Lihat sistem warna
Munsell, kroma, dan value, warna.
Inceptisols
Tanah mineral yang mempunyai satu atau lebih horison pedogenik dimana bahan
mineral selain karbonat atau silika amorf telah teralterasi atau terbuang dan
tidak terakumulasi pada suatu jumlah tertentu. Di bawah kondisi tertentu,
Inceptisols bisa mempunyai epipedon okrik, umbrik, histik, plaggen atau mollik.
Air tersedia bagi tanaman lebih dari setengah tahun atau lebih dari 90 hari
konsekutif selama musim hangat. (Suatu ordo di dalam sistem taksonomi tanah).
Kutan
suatu modifikasi tekstur, struktur, atau jaringan pada suatu permukaan alami
dalam bahan tanah karena konsentrasi penyusun tanah tertentu atau modifikasi
plasma in situ.
Latosol
Subordo dari tanah zonal yang termasuk tanah-tanah yang terbentuk di daerah
berhutan, tropis, kondisi lembab dan dicirikan oleh rasio silikaseskuioksida yang
rendah pada fraksi liat, kapasitas tukar basa yang rendah, aktifitas liat yang
rendah, kandungan mineral primer yang rendah, kandungan unsur?unsur dapat larut
yang rendah, tingkat stabilitas agregat yang berderajat tinggi, dan biasanya
berwarna merah. Lihat klasifikasi, tanah.
Lattice
Lihat mineralogi tanah.
Lempung
Suatu kelas tekstur tanah yang mengandung 7-27% liat, 28-50% debu, dan <52%
pasir. Lihat tekstur tanah.
Lempung
berdebu Suatu kelas tekstur tanah yang mengandung 50% atau lebih debu dan 12-27%
liat (atau) 50-80% debu dan <12% liat. Lihat tekstur tanah.
Lempung
berliat Suatu nama tekstur yang mengandung 27-40% liat dan <20-45% pasir. Lihat
tekstur tanah.
Lempung
berpasir Bahan tanah yang mengandung 20% liat atau kurang, dan persentase debu
ditambah dua kali persentase liat lebih dari 30, dan 52% atau lebih pasir; atau
<7% liat, <50% debu, dan pasir antara 43-2%. 30% atau lebih pasir sangat
kasar, pasir kasar, dan pasir medium, tapi <25% pasir sangat kasar, dan
<30% pasir sangat halus atau pasir halus.
Lempung
berpasir halus 30% atau lebih pasir halus dan <30% pasir sangat halus atau
antara 15- 30% pasir sangat kasar, pasir kasar, dan pasir medium.
Lempung
berpasir kasar 25% atau lebih pasir sangat kasar dan pasir kasar dan <50%
tingkatan pasir yang lain.
Lempung
berpasir sangat halus 30% atau lebih pasir sangat halus (atau) >40% pasir
halus dan pasir sangat halus, sekurang-kurangnya setengahnya adalah pasir
sangat halus dan <15% pasir sangat kasar, pasir kasar, dan pasir medium.
Lempung
liat berdebu Suatu kelas tekstur tanah yang mengandung sejumlah besar debu dan sejumlah
kecil liat dan pasir yang sedikit sekali. Bahan tanah yang mengandung 27-40%
liat dan <20% pasir.
Lempung
liat berpasir Bahan tanah yang mengandung 20-35%liat, <28% debu, dan 45%
atau lebih pasir.
Lepas
Suatu istilah konsistensi tanah. Lihat konsistensi.
Liat
(i) Pemisahan partikel-partikel tanah berdiameter ekivalen M<0.002 mm. Lihat
pemisahan tanah. (ii) Nama kelas tekstur. Lihat tekstur tanah.
Liat
Bahan tanah yang mengandung 40% atau lebih liat, <45% pasir, dan <40%
debu.
Liat
berdebu Suatu kelas tekstur tanah yang mengandung sejumlah besar debu dan liat,
dan sejumlah kecil pasir. Lihat tekstur tanah dan kelas, tanah.
Liat
berdebu Bahan tanah yang mengandung 40% atau lebih liat dan 40% atau lebih debu.
Tanah
hidromorfik Suatu subordo dalam tanah intrazonal, tersusun dari tujuh grup
tanah, semua terbentuk pada kondisi drainase yang jelek di rawa-rawa, payapaya,
areal seepage, atau dataran. Lihat klasifikasi, tanah.
Tanah
Podzol Air Tanah Grup tanah dari ordo intrazonal dan subordo hidromorfik,
tersusun dari tanah yang mempunyai penutup organik di atas permukaan di atas lapisan
sangat tipis bahan humus masam yang mempunyai lapisan tercuci kelabu keputihan
di bawahnya, yang tebalnya 2 atau 3 kaki, dan di bawahnya terletak lapisan
padas keras tersementasi, berwarna coklat sangat gelap; terbentuk di bawah tipe
vegetasi hutan di daerah sejuk sampai tropis, beriklim lembab dan drainase yang
buruk.
Tanah
Podzolik Coklat Grup tanah zonal yang sama dengan Podzol tapi kekurangan
horison A2 yang nyata sebagai ciri khas grup Podzol. (Beberapa ahli taksonomi Amerika
lebih menyukai klas tanah ini sebagai jenis dari Podzol dan bukan sebagai grup
tanah tertentu).
Tanah
Podzolik Kelabu-Coklat Grup tanah zonal yang tersusun dari tanah dengan horison
A1 tipis, agak gelap dan dengan horison A2 coklat-kekelabuan yang di bawahnya terletak
horison B yang mengandung persentase basa yang tinggi dan kuantitas liat
silikat teriluviasi yang cukup banyak; terbentuk pada permukaan yang relatif
muda, biasanya pada deposit glacial, dari material yang kaya kalsium, di bawah
hutan berdaun jarum di daerah humid temperate.
Tanah
Podzolik Merah-Kuning Kombinasi grup tanah zonal, Podzolik Merah dan Podzolik
Kuning, tersusun dari tanah-tanah yang terbentuk di wilayah beriklim hangatsedang
sampai tropis, beriklim lembab, di bawah vegetasi hutan deciduous atau hutan
konifer dan biasanya, kecuali sedikit anggota Grup Podzolik Kuning, pada
kondisi berdrainase bagus.
Tropepts
Inceptisols yang mempunyai rata-rata suhu tahunan 8°C atau lebih, dan selisih
<5°C antara suhu musim dingin dan musim panas pada kedalaman 50 cm di
bawah-permukaan tanah. Tropepts dapat mempunyai epipedon okrik dan horison
kambik, atau epipedon umbrik, atau epipedon molik pada kondisi tertentu tapi
tanpa epipedon plaggen, dan tidak jenuh air selama beberapa waktu yang dapat
membatasi penggunaannya untuk tanaman pangan. (Suatu subordo di dalam sistem taksonomi
tanah).
Tuff
Abu vulkanik yang biasanya kurang atau lebih terstratifikasi dan berada dalam
berbagai keadaan konsolidasi.
Udalfs
Alfisols yang mempunyai rejim lengas tanah udik dan mesik atau rejim suhu yang
lebih hangat. Udalfs biasanya berwarna kecoklatan, dan tidak dijenuhi air
selama periode waktu yang cukup lama yang bisa membatasi penggunaannya untuk
tanaman pangan. (Suatu subordo di dalam sistem taksonomi tanah).
Udara
tanah Atmosfer tanah; fase gas dari tanah, ada dalam volume yang tidak terisi oleh
padatan atau cairan.
Uderts
Vertisols dari wilayah yang relatif lembab yang mempunyai retakan yang lebar
dan dalam yang biasanya terbuka terus-menerus selama <60 hari atau
terputus-putus selama periode total >90 hari. (Suatu subordo di dalam sistem
taksonomi tanah).
Udik
Suatu rejim lengas tanah yang tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif atau
selama 60 hari berturut?turut dalam 90 hari setelah puncak musim panas saaat
suhu tanah pada 50 cm di bawah-permukaan tanah sebesar >5°C.
Udolls
Mollisols yang mempunyai rejim suhu tanah dengan rata-rata suhu tahunan
<8°C. Udolls tidak mempunyai horison kalsik atau gipsik, dan tidak dijenuhi
air selama periode waktu tertentu yang bisa membatasi penggunaannya untuk
tanaman pangan. (Suatu subordo di dalam sistem taksonomi tanah).
Udults
Ultisols yang mempunyai karbon organik yang rendah atau sedang, mempunyai
horison argilik yang berwarna kemerahan atau kekuningan, dan mempunyai rejim
lengas tanah udik. Udults tidak jenuh air selama periode waktu tertentu yang
dapat membatasi penggunaannya untuk tanaman pangan. (Suatu subordo di dalam
sistem taksonomi tanah).
Ultisols
Tanah mineral yang mempunyai horison argilik dengan kejenuhan basa <35% saat
diukur pada pH 8,2. Ultisols mempunyai rata-rata suhu tahunan 8°C atau lebih
tinggi. (Suatu ordo di dalam sistem taksonomi tanah).
No comments:
Post a Comment